Apa yang kamu pikirkan jika tiba-tiba ada di tengah hutan belantara seorang diri? Apa yang akan kamu lakukan untuk bertahan hidup? Bagaimana kamu menangani semua bahaya yang mengintai di alam liar? Apakah kamu bisa bertahan?

Pertanyaan-pertanyaan itu dapat menjadi sebuah tantangan seru jika dihadirkan dalam sebuah game. Perkenalkan sebuah game yang jika diterjemahkan namanya menjadi “Neraka Hijau”, Green Hell. Game ini mengambil konsep wild survival di mana kita diharuskan untuk bertahan hidup di tengah hutan, yang dalam game ini mengambil latar tempat di hutan hujan Amazon, Brazil.

Tetapi sebelum membahas mekanisme permainan di dalam game Green Hell ini, saya ingin sambil membawakan cerita unik yang menjadi inti kisah dalam game Green Hell.

***

Kita akan memainkan karakter bernama Jake Higgins, seorang peneliti yang dalam game ini diceritakan datang bersama istrinya bernama Mia. Dalam mode tutorial, kita akan melihat bagaimana Jake dan Mia tiba di hutan menggunakan sebuah perahu melalui sungai Amazon, memanjat tebing lalu mencari sebuah tenda khusus (seperti tenda militer) yang sepertinya sudah pernah mereka gunakan sebelumnya, atau memang sudah disiapkan untuk mereka.

Setelah menemukan tenda tersebut mereka lalu mempersiapkan keperluan untuk mengerjakan penelitian/tugas masing-masing. Jadi di sini mereka ingin mengerjakan hal yang berbeda, Jake ditugaskan (oleh siapa tidak disebutkan di awal game) untuk meneliti tentang tumbuhan dan hewan yang ada di hutan Amazon. Sedangkan Mia bertugas untuk melakukan kontak terhadap suku pedalaman Amazon yang disebut suku Yabahuaca, guna untuk mendapatkan resep rahasia krabby patty resep obat tradisional yang dimiliki suku tersebut.

Di awal game ini kita tidak diberikan banyak penjelasan tentang apa latar belakang mereka melakukannya, siapa yang menyuruh mereka, dan untuk apa mereka melakukannya. Tetapi setelah memainkan game ini hingga ceritanya selesai, saya akhirnya tau kenapa. Akan saya jelaskan di bawah.

Dari sini kita mulai diperkenalkan dengan cara memainkan game ini, mulai dari menebang pohon, mencari kayu bakar, mencari bahan bakar, cara membuat api, hingga membuat tempat api unggun. Sejenak kita diperlihatkan scene percakapan antara Jake dan Mia, di mana mereka saling mengkhawatirkan satu sama lain. Terjadi percakapan yang agak dramatis, tapi cukup romantis di antara mereka.

Review game Green Hell

Dari sudut pandang saya, karakter Mia sepertinya jauh lebih “survival” dibandingkan Jake, terlebih ketika mengetahui bahwa Mia sebelumnya sudah pernah berhasil mencapai tempat perkampungan suku pedalaman seorang diri. Melalui scene di mode tutorial ini juga, kita dibuat lebih mendalami dan lebih kenal sifat dari karakter Mia dan Jake ini, sekaligus membuat saya naksir sama personality yang dimiliki Mia.

Selanjutnya di scene itu, mereka kemudian membahas tentang tugas mereka masing-masing. Karena hal tersebut, mereka kemudian harus terpisah nantinya karena Mia akan berangkat ke dalam hutan lebih dalam untuk menuju ke tempat suku tersebut. Dan Jake harus mulai mengumpulkan bahan penelitiannya.

Kemudian berdasarkan arahan naskah dari pembuat game ini, masalah utama dalam game ini akhirnya datang. Ketika Jake terbangun di pagi hari ketiga (kalau tidak salah), ia dikagetkan dengan panggilan dari Mia melalui radio HT (Handy Talky) yang mengatakan bahwa dirinya sedang dalam bahaya.

Melalui perkataan Mia (yang sepertinya agak kurang jelas maksudnya) di radio, membuat suasana dalam game seketika panik dan saya sebagai player jadi ikut tegang. Diperlihatkan scene di mana Jake berusaha untuk mencari Mia dan menyelamatkannya, hingga samar-samar terlihat orang-orang dari suku pedalaman yang ditemui Jake tiba-tiba menyerangnya dan terjadi adegan kejar-kejaran di dalam hutan. Yang sepertinya jika saya di posisi itu, sudah dalam mode pura-pura mati (sebelum akhirnya benar-benar mati).

Karena sudah ada dalam naskah game, Jake kemudian terpeleset lalu terjatuh dan mengalami pingsan sambil diperdengarkan suara Mia melalui radio yang sepertinya sedang tidak baik-baik saja. Dan dari sinilah game Green Hell sesungguhnya dimulai.

***

Entah sudah pingsan berapa lama, tiba-tiba Jake terbangun di tempat yang bagi saya pribadi sebagai player terlihat benar-benar asing, meskipun sebenarnya setiap tempat di tengah hutan itu selalu asing, tetapi sejauh mata memandang tidak ada lagi tenda yang mereka tempati sebelumnya. Berita baiknya, penduduk suku pedalaman itu pun juga sudah tidak ada. Setidaknya belum ada.

Lalu dengan radio HT yang beruntungnya masih berfungsi, akhirnya Jake bisa kembali terkoneksi dengan Mia. Melalui percakapan tersebut akhirnya kita mengetahui kondisi Mia ternyata masih baik-baik saja, berita bagus sekaligus aneh. Di sinilah puluhan tanda tanya mulai bermunculan, teori konspirasi mulai berdatangan, terlebih lagi jawaban Mia tidak memberikan petunjuk apapun, sebab ketika ditanya dia di mana, dia hanya menjawab bahwa dia berada di tempat yang aman. Di sini saya mulai berkonspirasi apa makna dari tempat aman yang dimaksud Mia itu.

Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan Mia yang tetap bisa dihubungi melalui HT sepanjang cerita game ini. Di sinilah kemampuan player untuk bertahan hidup mulai diuji, dari mencari makanan, tempat berlindung, tempat tidur, membuat api, dan lain-lain, yang dirancang sangat realistis oleh Creepy Jar sebagai pembuat game ini. Melalui game Green Hell ini saya akhirnya tau apa maksud dari “hutan hujan” itu, karena hampir setiap saat di dalam game selalu turun hujan, dan secara otomatis akan sangat sulit membuat api jika tidak punya tempat berteduh, yang secara otomatis juga akan membuat kita kesulitan mengolah makanan.

Tantangan Survival di game Green Hell

Dalam game Green Hell ini, segala sesuatunya dibuat cukup realistis sebagai sebuah game survival, selain api yang padam jika terkena hujan, karakter kita juga harus memenuhi 4 sehat 5 sempurna beberapa kategori makanan yang ia perlukan, yaitu karbohidrat, protein, hidrasi (air), dan lemak. Yang apabila salah satunya saja tidak terpenuhi, sudah cukup membuat Jake meninggal secara konyol. Kenapa konyol!? Karena jika dibandingkan dengan tantangan bahaya lain, kelaparan adalah yang paling gampang solusinya.

Review game Green Hell

Selain kelaparan, hal lain yang dapat membuat karakter kita meninggal (akan disebut “game over” saja, biar enak didengar) diantaranya adalah terluka. Faktanya di dunia nyata memang begitu, sebuah luka kecil saja bisa sangat berbahaya jika kita ada di tengah hutan, kita harus mencari tanaman untuk dijadikan perban, serta mencari obat herbal yang cocok untuk menyembuhkannya.

Namun yang membuat proses bertahan hidup dalam game ini jadi lebih rumit, adalah banyaknya faktor yang membuat karakter kita terluka seperti, terjatuh dari ketinggian, digigit ular, disengat serangga, tertusuk ikan pari (ternyata ada pari air tawar), disengat kalajengking, digigit laba-laba, serta yang paling bahaya adalah diserang macan atau jaguar, karena kucing besar yang satu ini tidak akan bisa diajak kejar-kejaran.

Review game Green Hell

Beruntungnya hampir semua hewan di game ini, baik yang agresif maupun tidak, itu layak untuk dimakan, serta bisa dibilang sumber makanan terbaik menurut saya, karena siapa sangka jika ternyata sup tulang hewan bisa sangat berkhasiat jika dikonsumsi. Khususnya jika bertemu dengan buaya darat, awalnya saya pikir hewan ini sangat menakutkan (di dunia nyata, iya), tetapi jika dalam game Green Hell ini kamu bertemu buaya, pastikan untuk “memanennya”.

Review game Green Hell

Beberapa gigitan hewan di atas bisa membuat karakter kita terkena racun, jika keracunan, maka akan demam, jika demam, maka akan dehidrasi, jika dehidrasi, maka perlu minum, dan semua permasalahan itu punya solusi yang berbeda-beda. Oleh karena itu pepatah “sedia payung sebelum hujan” akan benar-benar jadi pelajaran berharga buat kamu yang memainkan game Green Hell. Perlu kamu ketahui juga, bahwa meskipun di tengah hutan dan banyak sumber air yang belum tersentuh manusia, tetapi ternyata minum air mentah di hutan juga bisa jadi masalah karena adanya parasit yang bisa saja menginfeksi.

Review game Green Hell

Selain dari hewan berbisa, karakter kita juga bisa terkena racun dari tanaman, karena barang tentu bahwa tidak semua tanaman itu bisa dimakan. Maka bisa dikatakan bahwa di awal-awal game, pastikan untuk tidak terkena racun, karena dalam game ini keracunan tidak bisa sembuh dengan sendirinya, dan kita hanya punya sedikit waktu sebelum game over karena keracunan. Bukan hanya luka beracun, luka biasa pun juga akan sangat berbahaya, di game ini luka apapun di karakter kita bisa jadi infeksi, terlebih jika badannya kotor. Selain itu infeksi juga bisa terjadi jika karakter kita tidur di sembarang tempat, dan untuk mengatasinya kita diharuskan membuat alas tidur.

Sebagai game yang menguji kemampuan kita bertahan hidup, tantangan demi tantangan akan kita hadapi dalam game ini, dan salah satu tantangan terberat yang tidak akan berhenti kita hadapi adalah persoalan energi. Ya, karakter kita perlu istirahat yang jika tidak dilakukan bisa mendatangkan satu dari dua masalah. Masalah pertama, pingsan akibat kelelahan yang jika itu terjadi, maka karakter kita akan tidur sembarangan dan tentunya akan terinfeksi parasit. Masalah kedua, jika misalnya kita tidak istirahat meskipun bar energi karakter kita selalu cukup, maka dia akan terkena yang namanya anemia amnesia insomnia.

Setiap masalah fisik yang dialami oleh karakter kita sepanjang game ini, baik itu terkena parasit (yang paling menggelikan adalah terkena lintah) atau bahkan makan sesuatu yang “menjijikkan”, maka karakter kita dapat terkena masalah mental. Ya, developer game ini mungkin berpikir kalau masalah fisik saja belum cukup menantang, maka didatangkanlah masalah mental. Karakter kita bisa kehilangan kewarasannya, faktornya juga bermacam-macam, yang paling sering adalah diakibatkan oleh salah makan.

Tidak cukup sampai di situ, berdasarkan pengalaman saya, hal yang paling tidak menyenangkan dari game ini bukanlah soal seberapa sulit bertahan hidup atau seberapa sulit mencari bahan/item dalam game ini, justru ransel yang menjadi inventori utama kita adalah hambatan terbesar saya pribadi. Ada banyak game yang juga punya sistem inventori terbatas di mana kita dituntut untuk memaksimalkan ruang yang tersedia sebagai tempat menyimpan item, tetapi di Green Hell, kita bukan hanya dibatasi ukuran, tetapi juga massanya.

Ya, massa atau berat dari barang-barang yang kita bawa dalam ransel akan sangat berpengaruh. Mekanisme dalam game ini mengharuskan kita untuk pandai mengatur barang-barang bawaan kita, karena jika total yang kita bawa melebih 50 kg, maka bersiaplah menyaksikan Gary peliharaan Spongebob dalam versi manusia.

Mekanisme Bertahan Hidup

Tetapi di samping semua tantangan-tangan di atas, game ini sangatlah seru dan banyak memberikan wawasan baru bagi saya pribadi. Game Green Hell berhasil memaksa saya untuk berpikir keras tentang bagaimana bertahan hidup itu seharusnya dilakukan, apa yang perlu disiapkan pertama kali dan bagaimana mendapatkannya. Bahkan yang membuatnya lebih seru lagi adalah, di game ini kita bisa bertahan hidup ditemani player lain, di mana kita bisa mengajak orang lain untuk bermain secara multiplayer.

Di game ini kita juga akan diberikan progres yang sangat memudahkan kita seiring waktu, misalnya seperti kemampuan fisik Jake yang akan meningkat jika sering dilatih/digunakan, kemampuannya merakit peralatan yang semakin lama semakin banyak jika kita mulai mengumpulkan “blueprint” nya. Serta kemampuan kita sebagai player dalam menyusun strategi yang paling ampuh untuk menghadapi kondisi-kondisi tertentu.

Seiring berjalannya game ini, kita sebagai player perlahan akan memahami bagaimana alur yang diinginkan oleh game Green Hell ini, khususnya jika sebelumnya belum pernah memainkan game survival seperti saya. Game survival itu memang hampir semuanya sulit, tetapi Green Hell menjadi salah satu yang sangat keras tantangannya.

Tips awal yang sebaiknya dicoba dalam game ini adalah membuat tempat save, ya, jika kamu kurang teliti memperhatikan petunjuk dalam game ini, maka kamu bisa saja kebingungan bagaimana cara save-nya. Dan satu-satunya cara untuk bisa menyimpan progres kita dalam game ini adalah dengan membuat bangunan tertentu yang membutuhkan banyak bahan untuk bisa dibuat. Jadi pertama-tama fokuslah untuk membuat tempat save, karena akan hilang semua yang kamu lakukan dalam game tanpa adanya tempat save.

Di game ini saya diajarkan untuk tidak panik ketika tersesat, yang mana personally saya memang mudah tersesat, terlepas dari itu di hutan ataupun cuma di lorong, yang ternyata bisa sangat bermanfaat jika diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Selain itu game ini juga berhasil membangkitkan rasa peduli saya terhadap alam, di mana dalam game ini saya seringkali diperlihatkan tentang seberapa hebat alam itu bisa menghadirkan sebuah pemandangan yang indah. Hidup di tengah hutan tidaklah selalu seburuk yang dibayangkan (susah mungkin memang iya), tetapi di sisi lain, alam bisa menjadi “guru” yang luar biasa.

Mekanisme lain dari game ini yang mungkin perlu kamu ketahui adalah mode game yang kamu mainkan. Ada beberapa mode yang disediakan dalam game ini yang bisa kamu pilih. Jika kamu berada dalam story mode, fokus utama kamu sebaiknya adalah mengikuti alur ceritanya.

Green Hell menghadirkan alur cerita yang sangat unik dan lumayan bikin penasaran di awal hingga akhir game. Seperti yang saya katakan di atas bahwa bagian awal game ini tidak memberikan kita banyak petunjuk tentang apa latar belakang semua yang terjadi dan yang lebih membingungkan adalah apa yang sebenarnya terjadi. Karena seiring alur cerita game, kita akan diberikan petunjuk sedikit demi sedikit setelah berhasil meminum ramuan tradisional suku Yabahuaca yang bernama ramuan Ayahuasca. Yang diceritakan bahwa ramuan itu mengembalikan ingatan Jake yang sebelumnya ternyata tidak bisa diingat oleh Jake.

Bahkan di bagian akhir cerita, kita sebagai player akan dibuat terkejut dengan adanya plot twist dari ending story mode bagian pertama (karena seiring update game ini, ada cerita lanjutan yang masih on going). Di mana ternyata sebenarnya Mia tidak benar-benar ada sepanjang game dan (kemungkinan) Mia yang selalu bicara pada Jake hanyalah khayalan semata. Dan jika kamu penasaran apa yang sebenarnya terjadi dengan Mia, maka sangat saya sarankan kamu mainkan sendiri game ini dan rasakan pengalaman alur ceritanya.

Review game Green Hell

Penutup

Jadi itulah beberapa hal tentang sudut pandang saya dalam memainkan game Green Hell. Game ini secara keseluruhan sangat keren dan punya alur cerita yang menjadikan game ini bukan hanya sekadar game, yang akan membuat kita sebagai player merasa tersentuh dengan kisahnya dan seperti benar-benar berada dalam game tersebut.

Game ini juga telah menjadi salah satu game survival dengan story mode terbaik yang pernah saya mainkan (meskipun belum banyak yang pernah saya mainkan). Terima kasih sudah mampir di blog ini, semoga artikel ini bermanfaat buat kamu, silakan berkomentar di bawah jika ada hal yang ingin kamu sampaikan atau tanyakan. Terima kasih dan sampai jumpa!

Author

Hi, makasih udah berkunjung di situs ini, semoga artikel ini bermanfaat buat kamu. Kalau kamu suka artikel ini, klik ikon ♥ tepat di atas profil ini. Dan juga pastikan kamu sudah subscribe ke channel YouTube Mohpoe. Sampai jumpa!

Write A Comment